Minggu, 17 Januari 2016

6 Desain Kaos Unik dan Kreatif yang Sukses Menipu Mata

Produksi garmen yang paling populer dan tak pernah lekang oleh waktu adalah kaos. Anda juga dapat tampil nyaman, kasual dan tetap dapat menjadi bagian dari tren fesyen hanya dengan menggunakan kaos.

Seperti yang dilansir dari Boredpanda, Jumat (6/2/2015), agar dapat tetap menjadi sebuah tren fesyen, sebuah kaos haruslah memiliki desain yang inovatif dan kreatif.
Desain kaos seperti apakah yang dimaksud inovatif dan kreatif? Ini dia tampilan beberapa kaos yang unik dan kreatif yang sukses menipu mata
1) Lihatlah, perut pria berparas ganteng ini tampak seolah diremas oleh tangan raksasa. Kaos ini pun dinamai dengan Kawaii T-Shirt.


2) Ups, jangan sampai tertipu! Pria ini tidak benar-benar sedang menunjukkan isi perutnya. Ia hanya menggunakan kaos yang berdesain kreatif dan sukses menipu mata.


3) Ingin anak tetap dekat saat bermain? Mungkin menggunakan kaos bergambar jalanan ini cocok untuk Anda.


4) Kaos ini tampak biasa saja. Namun, ketika kaos di balikkan, orang yang menggunakan kaos ini dalam sekejap berubah menjadi Zombie!


5) Om dan Tante pencinta musik dan hobi menyanyi? Coba gunakan kaos yang satu ini.


6) Jangan berpikir buruk mengenai tampilan pria ini. Sebab, ia hanya ingin badannya tampil serupa dengan wajah seekor katak.



Rabu, 13 Januari 2016

Mengenal Kaos Polos Impor Fruit Of The Loom (FOTL)
Fruit of the loom merupakan brand pakaian yang berkantor pusat di Bowling Green, Kentucky Amerika Serikat. Logo perusahaan sangat familiar yang terdiri dari apel merah, daun, anggur hijau, kismis, dan anggur ungu membentuk merk dagang yang dikenal secara luas. Perusahaan ini memproduksi pakaian termasuk pakaian dalam untuk pria dan wanita baik dewasa maupun remaja, t shirt, fleece, pakaian santai, jeans untuk wanita dan pakaian untuk anak-anak.




Tahun 1851
Tahun 1851 merupakan awal munculnya merk fruit of the loom yang diciptakan oleh Robert Knight di Rhode Island. Awal mula pemberian merk adalah ketika Robert Knight mengunjungi Rufus Skeel yang merupakan rekannya yang membuka toko pakaian produksi Robert Knight, saat itu putri dari Rufus Skeel menggambar buah apel di salah satu pakaian, dan menurut Robert Knight simbol tersebut bagus jika di dijadikan merk pakaian yang diproduksinya.

Tahun 1879
Hanya membutuhkan waktu satu tahun setelah pengajuan mematenkan merk Fruit of the loom, pada tahun ini Robert Knight mematenkan merk yang dibuatnya yaitu Fruit of the loom dan disetujui oleh pihak pengadilan.


Tahun 1985
Pada tahun ini perusahaan ini menjadi bagian dari Nortwest Industries Inc. yang dibeli oleh William F Farley dan berubah nama menjadi Farley Industries Inc. Fruit of the loom mendapatkan peningkatan penjualan sekitar 500 juta US$ saat itu dari pembelian NWI untuk sekitar 2,5 miliar US$ dan hampir 15 tahun kemudian. Pembiayaan utang awalnya tampak sebagai jalan keluar namun ternyata sulit untuk mengelola usaha untuk mendapatkan penjualan yang meningkat 5 kali lipat.
Tahun 1999
Pada tahun ini perusahaan mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah membukukan kerugian bersihnya sebesar 572,2 juta US$, dimana 66 juta saham yang beredar turun nilainya menjadi 44$ per saham pada awal 1997 hanya lebih dari 81 US$ pada musim semi tahun 2000. Alasan kebangkrutan bervariasi seperti beban utang yang terlalu tinggi di tahun 1980-an dan penerapan kebijakan yang tidak membantu, sehingga pada akhir tahun 1999 William dipaksa keluar sebelum pailit. Karena di bawah kepemimpinannya perusahaan justru tidak produktif, termasuk penataan perusahaan dalam suatu entatitas lepas pantai di Cayman Island untuk menghindari pajak.



Selasa, 29 Desember 2015


Fenomena Perkembangan Teknologi Printer DTG pada Industri Garmen
Teknologi sablon manual dan sablon digital untuk industri garmen khususnya kaos sepertinya akan segera mempunyai pilihan. Hal ini dikarenakan telah hadirnya sebuah teknologi yang saat ini sedang menjadi fenomena di industri garmen yaitu teknologi mesin printer Direct To Garment (DTG). Dengan mesin printer DTG anda tidak memerlukan mesin press, screen ataupun transfer paper untuk mencetak disain anda pada t-shirt atau kaos.

Dengan printer DTG ini anda bisa langsung mencetak gambar disain yang dibuat di komputer langsung ke kaos, seperti halnya anda mencetak dokumen ke kertas yang kita kenal selama ini. Tentu saja hal ini akan sangat mempercepat proses produksi. Dan yang menjadi kelebihan utama printer DTG adalah bisa mencetak berbagai warna tanpa terkecuali, dengan berbagai bentuk atau gradasi yang selama ini merupakan keterbatasan dari sablon manual maupun sablon digital. Printer DTG juga mampu mencetak disain di berbagai jenis permukaan kaos atau t-shirt. Sehingga printer DTG ini mampu memproduksi kaos-kaos dengan kualitas distro.


Kini industri garmen begitu bergairah dengan kehadiran teknologi printer DTG ini. Gaung hadirnya teknologi DTG ini begitu luar biasa di dunia, khususnya melalui promosi-promosi di blog-blog, pameran industri dan perdagangan, dan di ruang-ruang yang membahas disain garmen dan apparel baik offline maupun online.

Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh printer DTG:
1.       Proses cetak disain ke kaos polos yang lebih cepat dan lebih mudah.
2.       Bisa mencetak semua warna tanpa terkecuali, dengan hasil yang lebih terang dan lebih kuat karena tinta bisa menyatu dengan bahan kain.
3.       Disain bisa dicetak pada kaos polos berbahan katun combed 20S dan 30S yang merupakan bahan yang umum dipakai dalam produksi kaos atau t-shirt.
4.       Tidak memerlukan mesin press atau transfer paper seperti pada sablon digital.
5.   Biaya cetak bisa menjadi lebih murah dan tidak memerlukan minimum kuantiti seperi halnya pada sablon manual yang menggunakan screen untuk setiap disainnya.

Dengan mesin printer DTG memudahkan bagi pengusaha yang memproduksi kaos dengan disain eksklusif dan terbatas. Cukup dengan membeli kaos polos dan tinggal mencetak design yang dikehendaki.

Beberapa perusahaan yang mengeluarkan printer DTG antara lain : http://anajet.com, atau http://dtgdigital.com serta beberapa merek printer yang sudah banyak dikenal seperti EPSON dan HP.



Meskipun teknologi printer DTG sudah tersedia, untuk saat ini harga printer DTG masih sangat mahal, sehingga belum terjangkau oleh home industry dan konveksi kecil. Selain itu, supply tinta printer DTG masih sangat langka. Dua hal tersebut membuat printer DTG masih belum banyak dipergunakan oleh pelaku industri kaos. Namun demikian, seperti halnya semua teknologi yang lain, harga akan cenderung turun seiring dengan berjalannya waktu. Suatu saat nanti, printer DTG akan menggantikan sablon manual dan digital yang sekarang ini kita kenal.

By : trialdistroclothing.blogspot.com

Rabu, 25 November 2015


Sejarah Kaos Oblong Polos di Dunia dan di Indonesia

Kaos oblong atau kaos polos yang biasa disebut dengan T-Shirt pada awalnya dikenakan oleh tentara Inggris pada zaman dulu. Kaos oblong biasanya hanya memiliki satu model saja yang hanya menutupi seluruh dada, sebagian lengan dan menutupi perut. Umumnya kaos oblong tidak memiliki saku atau kancing seperti baju kemeja di zaman sekarang. Sejarah kaos oblong itu sendiri pada awalnya dikenakan para pasukan Militer Inggris dan Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Awal mula kenapa baju tersebut diberi nama T-Shirt karena orang beranggapan baju tersebut membentuk huruf “ T “ sehingga di beri nama T-Shirt.
Bahan yang umum digunakan untuk membuat baju oblong umumnya terbuat dari bahan polyester dan katun ataupun gabungan dari bahan keduanya. Selain digunakan oleh tentara, pada zaman dulu kaos oblong digunakan sebagai kaos dalam yang biasanya dikenakan oleh kalangan pria atau wanita bahkan anak – anak ataupun juga orang tua. Kaos oblong sangat banyak diminati oleh semua kalangan karena bahan yang mudah menyerap keringat, dan sangat cocok dikenakan ketika udara sedang panas. Bahannya yang sangat nyaman membuat banyak kalangan memilih kaos oblong untuk dikenakan sehari – hari.
Sebelum menjadi fenomena fashion seperti sekarang, kaos oblong atau kaos polos mulai dikenal di seluruh dunia lewat John Wayne, Marlon Brando dan James Dean yang memakai pakaian dalam tersebut untuk pakaian luar dalam film-film mereka. Dalam A Streetcar Named Desire (1951) Marlon Brando membuat gadis-gadis histeris dengan kaos oblongnya yang sobek dan membiarkan bahunya terbuka. Tenesse William di Broadway adalah orang pertama yang menciptakan kaos oblong dengan memiliki warna yaitu abu – abu karena pada umumnya kaos oblong yang biasa dikenakan yaitu berwarna putih polos tanpa warna ataupun model. Baju oblong dengan model warna abu – abu ini pertama diperkenalkan oleh James Dean dalam film Rebel Without A Cause pada tahun 1955 yang langsung menjadi trend fenomena fashion dunia. Beberapa kalangan beranggapan bahwa kaos oblong dinilai tidak sopan dan tidak beretika. Namun gejolak ini hanya keluar dari beberapa masyarakat saja justru dengan adanya kaos oblong dengan berbagai warna menjadi trend dunia karena mereka beranggapan kaos oblong sebagai lambang kebebasan pada anak muda.

Melihat adanya demam kaos oblong mulailah perusahaan – perusahaan konveksi dan pemilih fashion ternama mulai memproduksi kaos oblong. Idenya yaitu untuk memproduksi kaos oblong dengan berbagai macam pilihan warna dan berbagai model dari kaos oblong itu sendiri sehingga pada masa itu, kaos oblong dijadikan sebagai pakaian sehari – hari dan banyak di kenakan oleh kalangan masyarakat. Berbagai merek mulai dari merek fashion casual seperti Polo, Lacoste, sampai ke segmen sport clothing seperi NIKE dan ADIDAS semua memproduksi kaos oblong sampai sekarang.
Sejarah Kaos Oblong Di Indonesia
Masuknya kaos oblong di Indonesia pertama kali dibawakan oleh orang – orang Belanda. Namun pada saat itu hanya kalangan atas saja yang bisa mengenakan kaos oblong ini karena pemerintahan pada zaman dulu masih belum cukup maju dan pada masa itu belum ada perusahaan yang mampu untuk memproduksi kaos oblong sehingga kaos oblong tergolong dalam barang mahal. Namun tidak selang beberapa lama sekitar tahun 1970 mulailah kaos oblong di kenakan oleh orang Indonesia tetapi belum memiliki model seperti yang dikenakan orang Belanda. Kaos oblong pertama yang diproduksi oleh orang Indonesia masih berwarna putih dan memiliki bahan halus yang tipis dan baju oblong ini hanya bisa dikenakan oleh kalangan pria saja. Pada masa itu kaos oblong yang cukup terkenal di tahun 70 an yaitu merk cabe rawit, swan, 77, kembang manggis dan masih banyak yang lainnya. Pengaruh budaya rock n roll di Barat, seperti The Rolling Stones, The Beatles, serta film-film James Dean, dan budaya Hollywood juga mempengaruhi populernya kaos oblong di Indonesia. Banyak band rock Indonesia di tahun 70 an mengenakan kaos oblong untuk pentas dan panggung.
Sekitar tahun 1980 kaos oblong ini mulai di kuasai oleh industri garment dan konveksi Indonesia. Ini bisa dibuktikan dengan mulai adanya merk – merk terkenal seperti JOGER di Bali, DAGADU di Yogyakarta dan C59 di Bandung untuk segi kualitaspun sudah cukup memadai mulai dari bahan yang bagus dan berkualitas dan model – model yang sangat beragam mulai dari motif yang cukup kreatif dari tiap modelnya.
Mulai tahun 1990 – an adalah tahun di mana dunia kaos mulai sangat berkembang pesat di Indonesia dapat dibuktikan dengan munculnya perusahaan – perusahaan berskala besar yang sangat antusias untuk menciptakan kaos oblong dengan kualitas baik berikut dengan model – model yang sedang mendunia. Merek merek terkenal tahun 90 an dikuasai oleh garment-garment besar yang memproduksi merek HAMMER, POSHBOY, OSELLA, dan lain-lain yang dijual terutama melalui department store dan mall yang mulai marak pada masa itu.

Di tahun 2000 an industri kaos Indonesia bergeser dari pertokoan di mall ke industri kreatif yang kecil dan unik. Banyak dari kalangan anak muda yang menciptakan karya kaos oblong sendiri dan design sendiri dan menproduksi sendiri. Fenomena itu terus berlanjut sampai kini. Terbukti dengan adanya distro – distro di setiap sudut kota yang dipenuhi dengan anak muda. Untuk arti dari kata Distro tersendiri yaitu “ Distribution Outlet “ yang memiliki arti toko yang mendistribusikan atau menjual barang – barang unik hasil karya sendiri termasuk kaos oblong.
Tahun 2010 sampai sekarang, fenomena distro semakin berkembang lagi seiring dengan perkembangan internet dan media social. Berjamurnya distro online shop membuat konsumen semakin dimanja dan memiliki banyak pilihan. Adapun, kaos polos yang merupakan bentuk dasar dari perkembangan kaos dari awalnya, masih tetap digunakan sampai sekarang, baik untuk pakaian sehari-hari maupun sebagai media atau kanvas tempat anak muda menumpahkan kreativitas.


Rabu, 28 Oktober 2015


Apa Saja Peralatan Sablon Kaos Manual?
Bila anda yang ingin belajar sablon kaos manual, tentu anda harus menyiapkan terlebih dahulu segala sesuatunya. Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam melakukan proses sablon kaos manual. Tentu untuk melakukan proses tersebut harus menyiapkan alat-alatnya untuk memudahkan jalannya proses sablon. Artikel ini memberikan tambahan wawasan bagi anda yang ingin mengetahui peralata-peralatan sablon kaos manual yang bisa anda jadikan referensi bila ingin membuka usaha di bidang sablon kaos manual.
Peralatan pertama yang harus anda miliki ketika ingin membuka usaha sablon kaos manual, yakni screen atau disebut juga kain monyl. Benda ini harus anda miliki saat membuka usaha sablon kaos manual. Ada banyak tipe yang bisa anda temui untuk mendapatkan peralatan ini, di antaranya screen dengan tipe S,M,T atau HD. Huruf-huruf tersebut artinya: S artinya benang screen tersebut adalah tipis. M artinya benang screen tersebut agak tebal. T artinya benang screen tersebut tebal, dan HD artinya benang screen tersebut sangat tebal. Lalu ada pula ukuran angka 60,71, 100, 150 dan seterusnya. Angka-angka ini menunjukkan besar lubang screen. Semakin besar angkanya artinya semakin kecil lubangnya atau dengan kata lain semakin besar angkanya artinya screen tersebut semakin halus. Perhatikan ukuran-ukuran ini sebelum memilih screen sablon.

Kedua, bila anda ingin membuka usaha sablon dan melakukan proses sablon anda harus memiliki peralatan yang gunanya untuk menggesut tinta. Alat ini terbuat dari karet dengan handle nya dari kayu. Tidak hanya dari kayu, kadang ada beberapa alat yang handle-nya terbuat dari aluminium. Alat ini disebut dengan rakel. Sedangkan untuk meratakan lapisan obat cetak pada proses pencetakan di screen digunakan alat yang dinamakan coater atau bisa juga disebut dengan skuter.

Kemudian, dalam melakukan proses sablon kaos manual, peralatan lain yang harus anda siapkan adalah alat yang disebut dengan papan vallet. Alat ini digunakan sebagai alas untuk kaos yang akan disablon. Dengan alat ini, proses sablon akan lebih mudah dilakukan, karena permukaan dari papan tersebut sangat rata.

Peralatan selanjutnya adalah meja sinar. Bisa juga disebut dengan lampu afdruk. Untuk mendapatkan alat ini juga telah diproduksi di pabrik-pabrik untuk menunjang proses sablon. Namun, bila untuk mendapatkan meja sinar buatan pabrik ini terlalu mahal dan tentunya akan menambah biaya produksi, anda bisa membuatnya sendiri dengan menggunakan beberapa lampu UV serta kaca bening.

Untuk menunjang proses sablon kaos manual agar mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan tinta sablon. Di pasaran banyak dijual tinta sablon dari berbagai jenis dan kategorinya. Misalnya tinta rubber, GL, SW, plasticol, dan masih banyak lagi tinta sablon yang bisa digunakan untuk melakukan proses sablon kaos manual. Ada banyak macam tinta sablon. Untuk tinta sablon tergantung dari media yang dipakai untuk menyablon, misalnya kertas, plastik, atau kaos. Selain tinta sablon, anda juga membutuhkan cairan yang gunanya untuk mengencerkan tinta. Cairan ini juga terdiri dari bermacam-macam seperti M3, M4, M3 Super, dan M4 Super. Kemudian ada lagi anda juga harus menyiapkan cairan pembersih obat afdruk. Cairan ini banyak dijual di toko-toko peralatan sablon. Atau bisa juga anda menggunakan cairan pemutih pakaian.

Untuk peralatan yang lain yang bisa menunjang proses penyablonan kaos manual, yakni pengering rambut atau hair dryer yang gunanya untuk mengeringkan hasil sablonan. Kemudian anda juga memerlukan alat penyemprot seperti yang biasa digunakan untuk menyemprot tanaman. Dan untuk melekatkan desain ke sablon anda bisa menggunakan heat press, bila tidak memiliki anda bisa menggunakan setrika untuk melekatkannya.

Nah, demikian beberapa peralatan yang anda perlukan untuk melakukan proses sablon kaos manual. Artikel di atas semoga bisa menjadikan wawasan dan referensi bagi anda yang ingin membuka usaha sablon atau sekedar ingin belajar menyablon kaos anda sendiri secara manual. Semoga artikel di atas bermanfaat bagi anda.



Minggu, 18 Oktober 2015


Sablon Kaos Plastisol yang Disukai Distro Clothing
Pada dasarnya tinta sablon ada dua jenis, yakni tinta dengan bahan dasar air atau yang disebut dengan waterbase dan tinta yang berbahan dasar minyak atau solvenbase. Bila anda ingin membuat sablonan yang awet dan tahan lama, mengetahui jenis-jenis tinta yang digunakan sangat diperlukan.
Yang termasuk dalam sablon tinta waterbase antara lain sablon pigment dan rubber. Perbedaan antar apenggunaan tinta sablon waterbase dan solvenbase terutama pada hasil penyabolonannya. Hasil sablon tinta waterbase biasanya solid, menempel pada permukaan kaos dan permukaannya tidak lengket, warnanya cenderung lebih doft dibandingkan tinta solvenbase. Sedangkan untuk hasil sablon tinta solvenbase permukaannya berkilap atau glossy.
Perbedaan lainnya dalah pada proses pengeringan sablon. Untuk tinta waterbase dalam melakukan pengeringan, hanya perlu dianginkan saja, bisa juga dengan menggunakan kipas angin atau hairdryer. Namun, bila anda menggunakan tinta dengan bahan dasar minyak atau solvenbase, maka pengeringannya harus menggunakan alat pengering khusus atau dryer yang bisa mencapai suhu 160 derajat celcius.  Tinta dengan bahan dasar minyak tidak dapat secara langsung mengering dengan sempurna meskipun anda sudah mengangin-anginkan selama berhari-hari. Hal ini dikarenakan tinta ini tidak bisa larut di dalam air, karena bahan dasarnya yang terbuat dari minyak itu tadi.

Tinta solvenbase yang paling umum dipakai adalah plastisol. Oleh karena itu biasanya sablon kaos dengan tinta ini disebut dengan sablon kaos plastisol. Dalam tinta sablon plastisol di dalamnya terbuat dari partikel PVC yang telah mendapatkan emulsi dari plastik. Itu juga yang membuat pemakaian tinta ini tidak bisa langsung mengering dengan sendirinya. Apabila dalam penyablonan dengan menggunakan tinta tersebut dan hasil pengeringannya yang tidak maksimal, maka hasil sablonan tersebut akan pecah dan mengerut ketika ditarik. Oleh sebab itu, anda perlu pengering khusus untuk tinta ini. Meskipun proses penyablonannya lebih rumit, pemakaian tinta plastisol ini karena sangat digemari oleh banyak konsumen karena hasil yang ditampilkan sangat luar biasa.
Alasan pemakaian jenis sablon tersebut yang banyak digemari konsumen yaitu diantaranya.
1.      Jenis sablon plastisol akan memberikan hasil sablonan dengan tekstur yang rapat, dan warna cerah mengkilap.
2.      Bila menggunakan jenis sablon plastisol, dan melakukan perawatan dengan tepat, maka sablonan ini akan awet dan bertahan lama. Akan lebih baik lagi untuk tidak dilakukan penyetrikaan di atas desain sablon. Bila ingin menyetrikanya hendaknya kaos dibalik dan memberikan alas sebelum disetrika.
3.      Pemakaian jenis sablon plastisol merupakan jenis sablon yang sesuai dengan standarisasi para vendor clothing di luar negeri.
4.      Pemakaian jenis sablon plastisol hanya digunakan oleh beberapa vendor tertentu saja sehingga menjadi lebih ekslusif.
Itulah yang menjadi alasan mengapa jenis sablon plastisol sangat digemari oleh para konsumen.



Minggu, 11 Oktober 2015

Sekilas Sejarah Sablon Kaos


Sekilas Sejarah Sablon Kaos
Teknik Sablon kaos sebenarnya telah ditemukan di Cina pada era Dinasti Song (960 – 1279 M). Jepang dan negara Asia lainnya mengadopsi metode pencetakan, dan tumbuh untuk digabungkan dengan metode pencetakan lainnya yang sudah ada sebelumnya.
Sablon kaos mulai diperkenalkan di Eropa Barat setelah menyebar dari Asia di akhir 1700-an, tapi tidak terlalu terkenal di sana. Teknik sablon kaos mulai dikenal pasar secara luas untuk digunakan dengan kain sutra. Teknik ini awalnya digunakan untuk menghias kain sutera yang bermotif polos.
Penerapan Teknik Sablon telah dipatenkan di Inggris oleh Samuel Simon pada tahun 1907. Awalnya, teknik sablon yang digunakan sebagai metode untuk mencetak pada kertas dinding (wallpaper), pencetakan linen, sutra atau bahan – bahan tekstil lainnya yang berkualitas tinggi.
Dalam dunia teknologi industri, penyablonan akhirnya diadopsi oleh seniman sebagai solusi untuk menekan biaya pencetakan yang cukup tinggi. Teknik Sablon merupakan solusi praktis dan terjangkau untuk proses pencetakan dalam jumlah besar dan dilakukan berkali-kali. Teknik sablon sekarang cukup dikenal, seperti dalam dunia seni, serta percetakan untuk keperluan komersial, dan sering digunakan untuk mencetak gambar pada sablon kaos, topi, CD, DVD, keramik, kaca, polyethylene, polypropile, kertas, logam dan kayu.

Artis bernama Andy Warhol adalah salah satu nama yang telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerapan metode penyablonan, istilah yang dikenal dengan pencetakan layar, terutama di Amerika Serikat. Warhol terkenal karena karyanya pada tahun 1962, yaitu penceteakan wajah Marilyn Monroe yang akan dicetak dengan warna – warna cerah.
Pengusaha, artis, dan investor atas nama Michael Vasilantone Amerika, mengembangkan mesin cetak berbagai macam warna dan paten pada tahun 1960. Awalnya mesin sablon dibuat untuk mencetak logo dan emblem pengidentifikasi untuk pakaian – pakaian di klub bowling, tetapi pada akhirnya diluncurkan sebagai solusi baru untuk mencetak sablon kaos. Paten yang diajukan Vasilantone, tanpa perlu untuk waktu yang lama, akhirnya, berhasil mempekerjakan banyak orang. Akhirnya, Mesin sablon kaos menjadi salah satu mesin yang paling populer di dunia industri penyablonan. Sekarang, kegiatan pencetakan Sablon kaos telah menyebar luas, lebih dari 50% di Amerika Serikat dan di seluruh dunia menerapkan teknik sablon kaos ini.
Kini sablon kaos mulai berkembang lagi, terutama untuk industri percetakan t-shirt. Layanan yang tersedia untuk sablon kaos dengan harga terjangkau di pasar membuat semua orang bisa membuat sablonnya sendiri. Produksi alternatif sablon tidak terbatas pada pencetakan sablon secara manual dengan berbagai variasi yang berbeda seperti high-density, glossy, flocking, atau glow in dark dan lain-lain, tetapi juga termasuk dalam dunia digital. Sablon manual, teknologi cetak digital dan printer langsung ke garmen (DTG) adalah bentuk pengembangan dari proses teknik sablon kaos terdahulu. Teknologi ini terus maju setiap harinya, sehingga dimungkinkan untuk menemukan teknik sablon kaos yang baru.