Mengenal
Kaos Polos Impor Fruit Of The Loom (FOTL)
Fruit of the loom merupakan brand pakaian yang berkantor pusat di
Bowling Green, Kentucky Amerika Serikat. Logo perusahaan sangat familiar yang
terdiri dari apel merah, daun, anggur hijau, kismis, dan anggur ungu membentuk
merk dagang yang dikenal secara luas. Perusahaan ini memproduksi pakaian
termasuk pakaian dalam untuk pria dan wanita baik dewasa maupun remaja, t
shirt, fleece, pakaian santai, jeans untuk wanita dan pakaian untuk anak-anak.
Tahun 1851
Tahun 1851
merupakan awal munculnya merk fruit of the loom yang diciptakan oleh Robert
Knight di Rhode Island. Awal mula pemberian merk adalah ketika Robert Knight
mengunjungi Rufus Skeel yang merupakan rekannya yang membuka toko pakaian
produksi Robert Knight, saat itu putri dari Rufus Skeel menggambar buah apel di
salah satu pakaian, dan menurut Robert Knight simbol tersebut bagus jika di
dijadikan merk pakaian yang diproduksinya.
Tahun
1879
Hanya membutuhkan waktu satu tahun setelah pengajuan mematenkan merk
Fruit of the loom, pada tahun ini Robert Knight mematenkan merk yang dibuatnya
yaitu Fruit of the loom dan disetujui oleh pihak pengadilan.
Tahun
1985
Pada tahun
ini perusahaan ini menjadi bagian dari Nortwest Industries Inc. yang dibeli
oleh William F Farley dan berubah nama menjadi Farley Industries Inc. Fruit of
the loom mendapatkan peningkatan penjualan sekitar 500 juta US$ saat itu dari
pembelian NWI untuk sekitar 2,5 miliar US$ dan hampir 15 tahun kemudian.
Pembiayaan utang awalnya tampak sebagai jalan keluar namun ternyata sulit untuk
mengelola usaha untuk mendapatkan penjualan yang meningkat 5 kali lipat.
Tahun
1999
Pada tahun ini perusahaan mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah
membukukan kerugian bersihnya sebesar 572,2 juta US$, dimana 66 juta saham yang
beredar turun nilainya menjadi 44$ per saham pada awal 1997 hanya lebih dari 81
US$ pada musim semi tahun 2000. Alasan kebangkrutan bervariasi seperti beban
utang yang terlalu tinggi di tahun 1980-an dan penerapan kebijakan yang tidak
membantu, sehingga pada akhir tahun 1999 William dipaksa keluar sebelum pailit.
Karena di bawah kepemimpinannya perusahaan justru tidak produktif, termasuk
penataan perusahaan dalam suatu entatitas lepas pantai di Cayman Island untuk
menghindari pajak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar