Sekilas
Sejarah Sablon Kaos
Teknik Sablon
kaos sebenarnya telah ditemukan di Cina pada era Dinasti Song (960 – 1279 M).
Jepang dan negara Asia lainnya mengadopsi metode pencetakan, dan tumbuh untuk
digabungkan dengan metode pencetakan lainnya yang sudah ada sebelumnya.
Sablon kaos mulai diperkenalkan di Eropa Barat setelah menyebar dari Asia di akhir 1700-an, tapi tidak terlalu terkenal di sana. Teknik sablon kaos mulai dikenal pasar secara luas untuk digunakan dengan kain sutra. Teknik ini awalnya digunakan untuk menghias kain sutera yang bermotif polos.
Sablon kaos mulai diperkenalkan di Eropa Barat setelah menyebar dari Asia di akhir 1700-an, tapi tidak terlalu terkenal di sana. Teknik sablon kaos mulai dikenal pasar secara luas untuk digunakan dengan kain sutra. Teknik ini awalnya digunakan untuk menghias kain sutera yang bermotif polos.
Penerapan Teknik Sablon telah
dipatenkan di Inggris oleh Samuel Simon pada tahun 1907. Awalnya, teknik sablon
yang digunakan sebagai metode untuk mencetak pada kertas dinding (wallpaper),
pencetakan linen, sutra atau bahan – bahan tekstil lainnya yang berkualitas
tinggi.
Dalam dunia teknologi industri, penyablonan akhirnya diadopsi oleh seniman sebagai solusi untuk menekan biaya pencetakan yang cukup tinggi. Teknik Sablon merupakan solusi praktis dan terjangkau untuk proses pencetakan dalam jumlah besar dan dilakukan berkali-kali. Teknik sablon sekarang cukup dikenal, seperti dalam dunia seni, serta percetakan untuk keperluan komersial, dan sering digunakan untuk mencetak gambar pada sablon kaos, topi, CD, DVD, keramik, kaca, polyethylene, polypropile, kertas, logam dan kayu.
Dalam dunia teknologi industri, penyablonan akhirnya diadopsi oleh seniman sebagai solusi untuk menekan biaya pencetakan yang cukup tinggi. Teknik Sablon merupakan solusi praktis dan terjangkau untuk proses pencetakan dalam jumlah besar dan dilakukan berkali-kali. Teknik sablon sekarang cukup dikenal, seperti dalam dunia seni, serta percetakan untuk keperluan komersial, dan sering digunakan untuk mencetak gambar pada sablon kaos, topi, CD, DVD, keramik, kaca, polyethylene, polypropile, kertas, logam dan kayu.
Artis bernama Andy Warhol adalah
salah satu nama yang telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
penerapan metode penyablonan, istilah yang dikenal dengan pencetakan layar,
terutama di Amerika Serikat. Warhol terkenal karena karyanya pada tahun 1962,
yaitu penceteakan wajah Marilyn Monroe yang akan dicetak dengan warna – warna
cerah.
Pengusaha,
artis, dan investor atas nama Michael Vasilantone Amerika, mengembangkan mesin
cetak berbagai macam warna dan paten pada tahun 1960. Awalnya mesin sablon
dibuat untuk mencetak logo dan emblem pengidentifikasi untuk pakaian – pakaian
di klub bowling, tetapi pada akhirnya diluncurkan sebagai solusi baru untuk
mencetak sablon kaos. Paten yang diajukan Vasilantone, tanpa perlu untuk waktu
yang lama, akhirnya, berhasil mempekerjakan banyak orang. Akhirnya, Mesin
sablon kaos menjadi salah satu mesin yang paling populer di dunia industri
penyablonan. Sekarang, kegiatan pencetakan Sablon kaos telah menyebar luas,
lebih dari 50% di Amerika Serikat dan di seluruh dunia menerapkan teknik sablon
kaos ini.
Kini sablon kaos mulai berkembang lagi, terutama untuk industri
percetakan t-shirt. Layanan yang tersedia untuk sablon kaos dengan harga
terjangkau di pasar membuat semua orang bisa membuat sablonnya sendiri.
Produksi alternatif sablon tidak terbatas pada pencetakan sablon secara manual
dengan berbagai variasi yang berbeda seperti high-density, glossy, flocking,
atau glow in dark dan lain-lain, tetapi juga termasuk dalam dunia digital.
Sablon manual, teknologi cetak digital dan printer langsung ke garmen (DTG)
adalah bentuk pengembangan dari proses teknik sablon kaos terdahulu. Teknologi
ini terus maju setiap harinya, sehingga dimungkinkan untuk menemukan teknik
sablon kaos yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar